Rabu, 17 Desember 2014



Selamat Membaca  ..{()}

Terimakasih Kau Kembali
Sahabat

Aku Intan Vanessa, teman- temanku biasa memanggilku Intan. Aku sekarang kelas 11 di salah satu SMA Favorit di Jogja. Aku mudah berteman dengan siapa saja, namun aku belum juga menemukan sosok sahabat sejati yang bisa menemaniku dalam keadaan suka maupun duka. Rata- rata temanku di sana hanya bisa menemaniku dalam keadaan suka. Artinya kalo aku lagi mengalami kesulitan tidak ada yang mau berteman denganku apalagi membantu. Namun setelah murid pindahan dari korea itu datang kekelasku 6 bulan lalu, aku merasa berbeda. Aku kini merasa mempunyai sahabat sejati.
Dia adalah Selena kim, dia anak blasteran Canada Korea. Dia juga model di korea, namun setelah pindah ke Jogja dia memutuskan untuk fokus sekolah dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. 6 bulan aku duduk sebangku dengannya, dia adalah sosok yang ramah, baik, dan pandai, dia juga cantik. Walaupun terkadang aku tidak mengerti apa yang di katakannya karena dia belum lancar berbicara bahasa Indonesia, namun aku mencoba untuk memahaminya. Teman sekelasku tidak terlalu menyukainya, entah kenapa. Mungkin menurut mereka orang Korea itu tidak baik, dan juga suka operasi plastik. Tapi sebenarnya mereka salah, Selena tak seperti itu. Aku mengenalnya persis.
Aku sering kasihan kepadanya, teman- teman kelasku sering mengejeknya. Namun aku selalu mencoba untuk menghiburnya. Pagi ini dia terlihat sedih. “kamu kenapa Selena? kamu baik- baik saja kan ?” tanyaku sambil memegang pundaknya. Tiba- tiba dia menangis sambil memelukku erat. “ kamu kenapa Selena? Kamu kenapa? Coba katakan Selena, sebenarnya ada apa?” tanyaku semakin heran.
 “ Intan, aku sudah tidak kuat lagi, sepertinya teman- teman di sini sangat tidak menyukaiku. Apa aku harus pulang saja ke korea?” jawabnya sambil terus menangis.
“Apa maksudmu?  Apa yang mereka lakukan sama kamu ? sampai kamu berpikiran untuk pulang ?” tanyaku.
“ Mereka tak melakukan apa- apa , hanya saja...” kringgg kriinggg bel masuk pun berbunyi sebelum Selena menyelesaikan pembicaraannya.
“Cup cup cup.. udah Selena jangan menangis, usap air matamu sebelum bu guru masuk ke kelas.” kataku sambil mencoba tersenyum dan menyodorkan tissuku untuknya.

“Pagi anak- anak, apa kabar ? ibu harap kalian semua baik- baik saja.” Sapa bu guru seperti biasanya. “ Pagi ini ibu akan memperkenalkan teman baru untuk kalian semua, sebelum pelajaran kali ini kita mulai.” Seketika aku dan Selena langsung menengok ke arah pintu. Terlihat sesosok laki- laki tampan, tinggi dan berkulit putih mulai masuk dari arah pintu dan berdiri di depan kelas.
 “ Silahkan nak perkenalkan dirimu.” Dia pun mengangguk.
“Halo.. pagi teman- teman.” Sapanya sambil tersenyum manis.
”Namaku Kevin Vernanda kalian bisa memanggilku Kevin.” Dia terlihat sangat ramah dari caranya berbicara. Dan siapa sangka, setelah perkenalan dia memilih duduk di belakang bangkuku dan Selena. Padahal disebelah kanan depan sana masih ada bangku kosong, sebelahnya chetrin cewek paling ngehits di kelas. Lalu kami pun berkenalan. Setelah beberapa lama kami bertiga menjadi teman akrab. Aku, Selena dan Kevin. Ya, akhirnya kami bertiga pun menjalin persahabatan.
Setelah beberapa lama kevin sekolah di SMA kami. Kevin menjadi primadona kelas bahkan sekolah, jadi tak heran bahwa banyak cewek- cewek yang naksir sama Kevin. Namun kevin tak mempedulikan mereka. Aku juga tak tahu kenapa dia memilih untuk berteman denganku dan Selena. Padahal kami berdua hanya siswa biasa, tak sepertinya. Lagi pula banyak siswa yang lebih cantik, memiliki loyalitas tinggi, bahkan famous daripada kami. Itu yang menjadi tanda tanya besar bagiku dan Selena. 
Sore ini aku , Selena dan Kevin berencana untuk makan bersama. Ya, Selena terlihat sangat senang. Setelah kedatangan Kevin kekehidupan kami, Selena menjadi jarang murung dan sedih. Aku bahagia, apalagi selena menjadilebih suka tersenyum dan terlihat semangat dalam menjalani kehidupannya. Sepertinya Selena menaruh hati kepada kevin.
“Intan, Selena.. kapan- kapan kita makan bareng lagi yaa” tanya Kevin yang tersenyum sambil meminum jus yang dipesannya barusan. “Oke.. siap boss” jawab Selena sangat bersemangat. Dan aku hanya mengangguk dan tersenyum kepada keduanya.
***
“Kringg kringgg..” bel pulang sekolah pun berbunyi. Aku pun mengemas buku- bukuku yang berserakan di meja. “Aku pulang duluan ya intan shi. Nanti sore aku kerumahmu.. annyeong kaseyo.” Selena seperti tergesa- gesa untuk pulang.
 “Oke.“ jawabku sambil tersenyum. Ketika semua siswa telah pulang, tiba- tiba tangan hangat memegang pundakku. Ya, itu tangan Kevin. “Intan, aku antar kamu pulang yaa..”
“emm.. tidak usah Kev, aku pulang sendiri saja” jawabku sambil menunduk. Sebenarnya aku ingin, tapi aku takut. Selena sering cerita kepadaku, dia bilang sepertinnya dia suka sama Kevin. Ya, aku selalu mengomentari positif. Aku selalu mendukung Selena, karena Selena sahabatku.  Walaupun Kevin juga sahabatku, tapi aku harus bisa menjaga jarak. Ini demi kebaikanku, Selena, dan Kevin juga.
Sore ini aku dan Selena mengerjakan PR bersama di rumahku. “Intan shi, aku boleh bertanya sesuatu?” tanyan Selena.
 “Tanya apa Selena cantik ?” jawabku sambil menggodanya.
 “Menurutmu Kevin orangnya bagaimana? Menurutmu aku dan Kevin cocok tidak ? hehehe”.  Tanyanya sambil tersenyum.
“ Huh? apa? Oh .. cocok, cocok . hehe” aku tahu Selena akan bertanya seperti itu. Namun kadang dadaku terasa sakit saat Selena berbicara seperti itu, sepertinya aku juga mulai suka sama Kevin.
 “Astaga, tidak. Jangan intan.. kamu tidak boleh suka sama dia, sahabat saja sudah cukup. Lagian apa kamu tega menusuk sahabatmu dari belakang?” renungku dalam hati.
“Hei intan, jangan melamun, Hehe.”
 “Oh, tidak .” jawabku.
“Ya sudah ayo kita selesaikan PR kita, aku tidak boleh pulang malam-malam sama papa.” Akupun mengangguk sambil tersenyum.
***
            Siang itu, Kevin menghampiriku saat aku keluar dari WC sekolah. Aku tak tahu, namun dia bilang dia ingin mengatakan sesuatu kepadaku. “Intan?” Kevin memanggilku dari arah belakang. “iya, ada apa Kev?” tanyaku sambil menoleh ke arahnya. “Intan, aku ingin berbicara sebentar sama kamu.”
“Ada apa Kev?”
“Intan, aku.. aku ingin berbicara jujur sama  kamu.” Kevin terlihat sangat gugup.
“Bicara jujur apa Kev, kamu bilang saja.” Aku tak pernah menyangka. Ternyata selama ini Kevin suka kepadaku. Dan siang itu Kevin menyatakan cinta kepadaku. Namun aku tak menjawab apapun. Jujur sebenarnya aku juga suka dengan Kevin. Namun bagaimana dengan Selena nantinya.
            Selena terlihat tak seperti biasanya hari ini. Dia terlihat sangat cuek kepadaku apalagi dengan Kevin. “ kamu kenapa Selena? Kamu terlihat tak seperti biasanya.” Tanyaku sambil tersenyum dan menoleh kearahnya yang sedang menulis sesuatu dibuku hijaunya.  “Aku tidak apa- apa” jawabnya cuek dan dia mulai keluar dari kelas. Tak seperti biasanya dia begitu, biasanya dia  sangat cerewet kalau sudah bertemu denganku. Dia juga selalu mengajakku ke kantin kalau istirahat. Tapi hari ini, dia sama sekali tidak bertanya ataupun mengajakku ke kantin. Dia memilih untuk pergi ke kantin dengan Ellma. Padahal dia pernah berkata kepadaku kalau dia tidak terlalu suka dengan Ellma dan teman- temannya. Ini membuat semakin aneh saja.
            “Bagaimana Intan? “ terdengar  suara Kevin didepan bangkuku.  “bagaimana apanya?” jawabku cuek sambil menunduk membaca buku. “Yang kemarin itu, masa kamu lupa.”
            “Astaga kevin, aku mohon kamu lupain saja semuanya. Aku sudah menganggapmu kakak aku sendiri. Ingat kita bertiga sahabatan. Aku tidak mau persahabatan kita rusak gara- gara hal seperti itu. Tolong kevin.” Jawabku lirih dengan mata berkaca- kaca. Tak terasa air mataku mulai menetes dan mulai membasahi pipiku. Selena yang pulang dari kantin lalu duduk di sebelahku cuek saja. Itu membuatku terasa semakin sedih.
            Keesokan harinya saat bel pulang sekolah berbunyi, dan kelas mulai sepi.”Aku duluan ya Intan, Selena.” Kevin berlari keluar kelas.
  “Selena, kamu sebenarnya kenapa  akhir- akhir ini kamu terlihat sangat aneh. Kamu marah sama aku?” tanyaku sambil memegang pundaknya. “Aku tak menyangka Intan, kamu tega melakukan semua ini kepadaku. Ku kira kamu benar- benar sahabatku tapi apa.” jawabnya dengan mata berkaca- kaca. Akupun tak tahan lagi air mataku mulai bertetesan, aku tak mengerti apa yang dibicarakannya. “Maksudmu apa Selena? aku benar- benar tak mengerti.”
“Kamu tak usah pura- pura tidak tahu. Kevin, kamu pacarankan sama Kevin. Kamu tega Intan. Aku benci kamu.”  Selena salah paham terhadapku, dia mengira aku dan Kevin pacaran. Ternyata saat Kevin menyatakan cintanya padaku, tak sengaja Selena melihat. “Astaga, kamu salah paham Selena. Itu tidak benar. Kevin memang mengungkapkan perasaannya kepadaku. Tapi aku tak memberinya harapan, karena aku tahu kamu menyukainya. Aku tak mau membuatmu sedih dan kecewa, lagipula Kevin sudah aku anggap sebagai kakakku sendiri.” Jawabku sambil menangis. “Aku tak percaya , dan aku tak akan percaya lagi kepadamu.” Selena pun pergi keluar kelas dan semakin menjauh dari pandanganku.
***
            Aku tak tahu harus bagaimana lagi untuk membuat Selena percaya padaku dan kembali menjadi sahabatku. Aku tak kuat kalau melihat Selena seperti ini terus- menerus. Aku sedih, apalagi Selena sekarang tidak duduk sebangku lagi denganku. Akhirnya aku minta tolong Kevin untuk membuat Selena kembali. Aku juga menjelaskan kepada kevin kalau sebenarnya Selena suka sama Kevin. Dan aku tak mungkin menjadi pacar Kevin karena aku lebih memilih Sahabat dari pada cinta. Akhirnya Kevin pun mengerti dan dapat menerima semuanya.
Aku melihat beberapa kali Kevin mencoba berbicara kepada Selena tentang semuanya, tentang aku dan Kevin yang tidak ada hubungan apa- apa. Tapi Selena terlihat cuek. Dia tak menghiraukan perkataan Kevin. Aku mulai putus asa, aku bingung dengan cara apa lagi untuk meyakinkan Selena.
Minggu depan ayah dan ibuku pindah ke luar kota sementara untuk menyelesaikan proyeknya. Aku bermaksud ikut orangtuaku dan sekolah disana. Aku ingin menenangkan pikiranku terlebih dahulu, tentang Selena, tentang Kevin. Aku telah berpamitan juga kepada Kevin. Namun Selena belum, karena Selena masih belum bisa diajak komunikasi. Ini hari terakhir aku disini , namun aku tetap belum bisa berpamitan kepada Selena. Aku teah mencoba untuk menelfon dia,datang kerumahnya, namun hasilnya nol.
***
Hari ini aku bersiap- siap untuk ke bandara. Tak lupa kumasukkan foto kami bertiga kedalam koper besarku. Ya, fotoku, Selena dan Kevin. Aku sangat merendukan moment- moment saat itu. Saat kami bercanda, mengerjakan PR bersama, Makan bersama. Sekarang semuanya tinggal kenangan. Tak ada yang bisa diharapkan dari Selena sekarang, dia sekarang sangat membenciku. Tiba- tiba air mataku menetes saat ku ingat moment- moment itu, moment bersama mereka. Kevin dan selena.
“ Intan.” Panggil ibuku. “Ibu sudah mencabut data- data pesdik  di sekolahmu. Ayo kita berangkat kebandara sekarang.”
“Iya bu.” Jawabku sambil tersenyum walaupun sebenarnya hati ini menangis.
14.00 WIB, ya pada pukul 14.00 WIB jadwal penerbangan kami. sedangkan sekarang jam menunjukan pukul 13.45 WIB, artinya penerbangan kami tinggal 15 menit lagi. Akhirnya, aku benar- benar akan meninggalkan kota ini. Aku akan merindukan kalian sahabatku Selena, Kevin. Aku mulai beranjak dari kursi ruang tunggu bandara. “Ayo Intan, Pesawat kita sudah siap berangkat.” Ibu mengelus rambutku.”iya bu.” Jawabku. saat aku berjalan menjauhi ruang tunggu bandara “Intan, Intan..” terdengar suara memanggilku dari arah belakang. Sepertinya itu suara yang tak asing lagi bagiku, ya itu suaranya suara Selena. Aku menengok kebelakang, mataku menyipit. Terlihat selena dan kevin yang berlari dari kejauhan mendekatiku.
            Selena memeluku “Intan, kenapa kamu tak bilang kalau kamu mau pergi jauh . Kamu tega meninggalkan aku dan Kevin sahabatmu?” ini terasa seperti mimpi, Selena memelukku. Dia tak marah lagi, akhirnya dia mengerti juga. “ Maafkan aku Intan, aku telah salah paham kepadamu. Kevin telah menjelaskan semuanya. Kini aku mengerti, maafkan aku.” aku tak kuat membendung perasaanku yang segembira ini, tetesan air mataku membasahi pundak Selena. “ iya selena , aku juga minta maaf ya.” aku mengangguk dan tersenyum .
            Kevin yang berdiri di samping Selena ikut memeluk kami berdua. “Intan, Selena aku harap kita bertiga tetap menjadi sahabat.”
“Siap boss.” Jawab selena tersenyum sambil hormat. Aku dan Kevin pun tertawa . Aku memutuskan untuk tidak ikut orang tuaku. Dan tetap tinggal di jogja. Akhirnya kami bertiga berjalan keluar bandara dengan bergandengan tangan.
             Aku bahagia sahabatku Selena kembali lagi, kini hari- hariku merasa sempurna bersama sahabatku Selena, dan Kevin. Aku harap kita akan tetap menjadi sahabat selamanya~
                       
---THE END---



           

Rabu, 06 November 2013



Lirik lagu Henry Lau Trap






[Henry] Oh~Woah
Oh~Woah
Oou~Woah~Oh

[Henry] Umjigil su eobseo wae
Naneun mugeowojyeo gagiman hae
Ne mam guseoge nohyeojin chae
Nohin chae
Yeah
Nege dako sipeunde
Geujeo keomkeomhan i eodum soge
Jakku garaanja gateun gose
Geu gose
Yeah

[Henry] Ne aneseo jeomjeom nan ichyeojyeo ga
Neul meomulleo inneun i sarang ane Oh nan
I’’m Trapped, I‘m Trapped

[Henry] Naneun jichyeoga
Na honjaseoman kkumeul kkugo innabwa
Sege heundeureo nareul kkaewojugenni
Kkaewojugenni
I‘m Trapped, I‘m Trapped
Nan nareul irheoga neo eobsin naui ireum jocha gieogi an na
Ijen ne aneseo nareul nohajugenni
Nohajugenni
I‘m Trapped, I‘m Trapped, I‘m Trapped

[Henry] Oh~Woah
I‘m Trapped
Oh~Woah

[TaeMin] Neowa nan ireoke
Dallajyeo ganeunde
Neoui kkeuchi eomneun yoksime
Geu yoksime
[Henry] Neoraneun saejange
Jageun saejang ane beoryeojin sae
Naragal su jocha nan eomneunde
Eomneunde
Yeah

[Henry] Ne aneseo jeomjeom nan yakhaejyeo ga ([TaeMin] Oh~)
Neul meomulleo inneun i sarang ane Oh nan [TaeMin] Oh nan)
I‘m Trapped, I‘m Trapped

[TaeMin & Henry] Naneun jichyeoga
Na honjaseoman kkumeul kkugo innabwa
Sege heundeureo nareul kkaewojugenni
Kkaewojugenni
I’m Trapped
I’m Trapped ([TaeMin] I‘m Trapped)
Nan nareul irheoga neo eobsin naui ireum jocha gieogi an na ([Henry] Oh~)
Ijen ne aneseo nareul nohajugenni
Nohajugenni
I’m Trapped, I’m Trapped
[Henry] I‘m Trapped

[Henry] Oh~Woah
I‘m Trapped
Yeah~

[Kyuhyun] Neol itgo sipeo ([Henry] Neol itgo sipeo)
Naragago sipeo ([Henry] Naragago sipeo)
Neol naeryeonoko ([Henry] Neol naeryeonoko)
Jayuropgo sipeo ([Henry] Jayuropgo sipeo~)

Naneun jichyeoga
Na honjaseoman kkumeul kkugo innabwa
Sege heundeureo nareul kkaewojugenni
Kkaewojugenni
I’m Trapped ([Henry] Yeah~Yeah oh)
I’m Trapped
Nan nareul irheoga neo eobsin naui ireum jocha gieogi an na ([Kyuhyun] Gieogi)
Ijen ne aneseo nareul nohajugenni
Nohajugenni
I’m Trapped, I’m Trapped

Naneun jichyeoga ([Henry] Oh~)
Na honjaseoman kkumeul kkugo innabwa
Sege heundeureo nareul kkaewojugenni
Kkaewojugenni
I’m Trapped, I’m Trapped
Nan nareul irheoga neo eobsin naui ireum jocha gieogi an na ([Henry] Nan nareul irheoga)
Ijen ne aneseo nareul nohajugenni
Nohajugenni
I’m Trapped, I’m Trapped
[Henry] I‘m Trapped